Image default
Berita

Google Luncurkan Fitur AI Generatif di Gmail dan Docs, Produktivitas Semakin Cerdas

fitur AI generatif Google

Pada Januari 2025, Google secara resmi mengumumkan integrasi fitur AI generatif ke dalam layanan Gmail dan Google Docs. Inovasi ini merupakan bagian dari strategi Google untuk menghadirkan kecerdasan buatan yang lebih mendalam ke dalam produk-produknya, guna mendukung produktivitas kerja dan kolaborasi.

Fitur ini memungkinkan pengguna membuat draft email, dokumen, serta menyusun paragraf atau ide dengan bantuan teknologi AI hanya dalam beberapa detik.

Fitur Utama yang Ditawarkan

Di Gmail, pengguna kini bisa memanfaatkan fitur “Help me write” untuk membuat draft email berdasarkan instruksi sederhana. Cukup dengan mengetik perintah seperti “balas email undangan rapat dengan nada profesional”, AI akan menghasilkan teks yang sesuai konteks dan gaya bahasa yang diinginkan.

Sementara di Google Docs, fitur AI generatif hadir dalam bentuk bantuan penulisan ide, pengembangan struktur artikel, bahkan peringkasan otomatis dari dokumen panjang.

Teknologi di Balik Inovasi

Google menggunakan teknologi PaLM (Pathways Language Model) untuk menggerakkan fitur-fitur AI generatif ini. PaLM merupakan model bahasa besar yang dikembangkan Google dan dilatih dengan miliaran parameter, memungkinkan pemahaman konteks dan gaya bahasa yang lebih akurat.

Fitur ini juga didukung oleh ekosistem AI Google lainnya seperti Smart Compose dan Smart Reply, yang telah lebih dulu hadir di Gmail dan menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan efisiensi pengguna.

Dampak bagi Produktivitas

Penggunaan AI generatif ini diharapkan mampu memangkas waktu dalam menyusun konten tulisan. Bagi profesional, pekerja lepas, dan pelajar, fitur ini menjadi alat bantu yang sangat berguna untuk menyelesaikan pekerjaan harian seperti membuat laporan, surat resmi, hingga artikel.

Selain itu, fitur ini juga membantu mereka yang kesulitan dalam menulis atau mencari inspirasi dengan menyediakan draft awal yang bisa langsung dikembangkan lebih lanjut.

Etika dan Pengawasan Konten

Google memastikan bahwa penggunaan fitur AI generatif ini tetap dalam pengawasan ketat. Mereka menerapkan sistem penyaringan konten untuk mencegah penyalahgunaan, seperti penyebaran informasi berbahaya, diskriminatif, atau hoaks.

Pengguna juga tetap memiliki kontrol penuh atas konten yang dihasilkan, dengan opsi untuk mengedit, menyesuaikan, atau menghapus saran dari AI.

Peluncuran fitur ini disambut positif oleh banyak pengguna, terutama mereka yang bergantung pada Gmail dan Docs untuk kebutuhan sehari-hari. Banyak yang merasa terbantu dalam menghemat waktu dan mempercepat proses penulisan.

Di sisi lain, pakar teknologi melihat ini sebagai langkah strategis Google untuk bersaing dengan perusahaan teknologi lain seperti Microsoft yang juga mulai mengadopsi AI generatif di produk mereka.

Ketersediaan dan Pengujian Awal

Fitur AI generatif ini awalnya diluncurkan dalam versi beta untuk pengguna Workspace terpilih di Amerika Serikat. Google menyatakan bahwa mereka akan memperluas ketersediaannya secara global dalam beberapa bulan ke depan, setelah melalui proses pengujian dan perbaikan.

Dengan mengintegrasikan fitur AI generatif ke dalam Gmail dan Docs, Google berhasil meningkatkan nilai fungsional kedua produk ini. Pengguna kini bisa bekerja lebih cepat, efisien, dan tetap kreatif tanpa kehilangan kontrol atas hasil akhir.

Fitur ini membuktikan bahwa AI bukan hanya alat bantu, tetapi juga partner kolaborasi digital yang bisa membuat proses kerja sehari-hari menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

Related posts

Mendagri Tito Ungkap Gres 276 Pemda Yang Bikin Perkada Adopsi Hukum Pbg

Kinan

Sejarah Bubur Suro Dan Filosofinya Di Peringatan Tahun Gres Islam

Kinan

Catat! Rekayasa Kemudian Lintas Dikala Libur Natal Dan Tahun Baru

Kinan

Leave a Comment