
Pertumbuhan pesat e-commerce di Indonesia mendorong pengembang untuk menghadirkan gudang strategis PIK 2 yang dapat mendukung para pelaku bisnis daring. Dengan semakin berkembangnya bisnis daring, kebutuhan akan gudang yang efisien dan strategis semakin penting. Inilah alasan mengapa pengembang seperti Agung Intiland membangun gudang strategis PIK 2 di lokasi yang sangat menguntungkan, yaitu dekat dengan Pantai Latif Kapuk 2 (PIK 2) dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Perkembangan Pesat E-commerce di Indonesia
Merujuk laporan e-Commerce SEA 2024 yang dimasak Google Indonesia, diprediksi bisnis e-commerce menjadi kontributor terbesar untuk ekonomi digital Indonesia. Estimasinya akan mencapai 65 miliar dolar AS (sekitar Rp 1.026,1 triliun) pada 2024.
Menjawab Kebutuhan Bisnis dengan Lokasi Strategis
Pertumbuhan positif e-commerce mendorong Agung Intiland, pengembang kawasan industri dan pergudangan terkemuka di utara Jakarta, untuk membangun gudang gres di Laksana Business Park. Lokasinya sangat strategis, dekat dengan Pantai Latif Kapuk 2 (PIK 2) dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Infrastruktur Pendukung dan Keuntungan Gudang Strategis PIK 2
Pembangunan ini didukung oleh rencana infrastruktur dan tol yang semakin memudahkan akses. Proyek perdana dan terbesar dari pengembang ini menjadi opsi bagi pebisnis yang ingin mengembangkan bisnis e-commerce dan sektor lainnya.
Konsep Luxima Bizhub di Gudang Strategis PIK 2 untuk Efisiensi Bisnis
Laksana Business Park akan meluncurkan kluster gudang terbaru, yaitu Luxima Bizhub, dengan rancangan gudang 4 in 1. Konsep tersebut menghadirkan ruang multifungsi, menggabungkan hunian, kerja, dan berdagang dalam satu atap.
Gudang Strategis PIK 2 untuk Startup dan Bisnis Menengah
Paberd menyatakan bahwa gudang ini sangat ideal bagi bisnis pemula (startup) dan menengah, dengan harga yang terjangkau mulai dari Rp 1,9 miliar.
Lahan Seluas 1.200 Hektare untuk Pembangunan Kawasan Industri
Menurutnya, lahan seluas 1.200 hektare yang dimiliki Agung Intiland untuk Laksana Business Park menjadikannya kawasan industri dan pergudangan terbesar di segi utara Kabupaten Tangerang dan segi barat Jakarta. Kawasan industri ini sudah memenuhi persyaratan perizinan yang mencakup risiko kawasan industri dan sudah terdaftar di Kementerian Perindustrian, sehingga mampu mengakomodasi industri berat.
Proyek yang Terjual Habis: Laksana Business Park
“Di area seluas 1.200 hektare ini, kami menargetkan beberapa proyek pengembangan, di antaranya Laksana Business Park 1 yang hampir terjual 100 persen, dan kavling industri di Laksana Business Park 2 yang juga telah terjual 90 persen sejak diluncurkan pada awal tahun 2022,” ungkapnya.
Agung Intiland dan Pengembangan Berkelanjutan
Agung Intiland sejak berdiri pada 2015 mengusung seni administrasi pengembangan yang selaras dengan rencana induk pembangunan nasional. Langkah ini bertujuan untuk mewujudkan visi sebagai pengembang kawasan industri dan properti berkesinambungan di Indonesia.
Visi Kota Berdikari dengan Konsep One-Stop Living
“Dengan lokasi yang sangat strategis, ke depan Agung Intiland juga akan membangun berbagai aktivitas hunian, komersial, pendidikan, kesehatan, dan dukungan lainnya yang hendak mengakomodir semua sektor dalam suatu kawasan. Sehingga nantinya ini akan menjadi kota berdikari dengan konsep one-stop living. Kami sangat optimistis bahwa produk-produk yang kami tawarkan kepada para pelanggan akan memberikan dampak dan manfaat yang positif,” katanya.
Kontribusi pada Perekonomian dan Lingkungan
Selain berusaha mendatangkan nilai ekonomi bagi para pemangku kepentingan, Paberd menambahkan bahwa pengembangannya juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan tanggung jawab sosial.